Assalammualaikum & Hai...
" Pernah dengar tak kisah Al-Malikah ? "
Saya mengajukan soalan kepada roomate sambil mengenakan bedak di wajah sekadar pelembut pipi sahaja.
Saya mengajukan soalan kepada roomate sambil mengenakan bedak di wajah sekadar pelembut pipi sahaja.
" Al-Malikah ? Who ? Artist ? "
Sambil berkerut dahi.
Sambil berkerut dahi.
" Bukanlah. Al-Malikah wanita berketurunan Bani
Israil dan menetap di Tunisa. Dia ni seorang pelacur. You know, bayaran untuk
bersamanya satu malam tersangatlah tinggi. "
" Huh. Then ? "
" Then, kecantikannya, susuk tubuh badannya sangat
terkenal hinggakan pemuda di daerahnya tergila-gilakan Al-Malikah. Hinggalah
ada seorang hamba Allah namanya Abid seorang pemuda miskin yang taat dalam
melaksanakan ibadah kepada Tuhan-NYa turut ingin mencuba menikmati kecantikan
Al-Malikah. "
" Look ? Warak mana pun lelaki itu, bukannya dapat
tahan dengan wanita cantik ni. Pakai jubah serban, pegang tasbih, bila lalu
sana sini bukan tunduk pandangan. "
Dia membebel seolah melepaskan rasa tak puas hati.
Dia membebel seolah melepaskan rasa tak puas hati.
" Dengarlah dulu, kan belum habis ni. Keinginan Abid
bertemu Al-Malikah terbatas kerana mengetahui dia memerlukan duit sebanyak
seratus dinar untuk membayarnya. Namun Abid bekerja sekuat hati dan sepenuh
tenaga untuk mengumpulkan seratus dinar tu. Susah atau senang, Abid tak peduli,
dia ingin berjumpa dengan wanita yang menjadi rebutan tu. "
" Lepastu ? Lepastu ? Aku pula geram dengar ni.
Haihhh. "
" Haha. Setelah duit dikumpul, dia pun bertemu
Al-Malikah. Sewaktu bertemu dengan Al-Malikah seluruh tubuh badannya tiba-tiba
menggeletar, cer teka why ? "
" Main teka teki pulak. Tah. maybe sebap caiq sangat
kot. "
" No. Abid terus teringat Tuhan-Nya, dan terus
memohon
" Aku Takut Kepada-Mu Allah, Bagaimana aku akan
dipertanggungjawabkan atas perbuatan maksiat aku nanti.? Al-Malikah terkejut.
Entah kenapa ucapan Abid tadi menjadi wasilah yang membuka ruang kesedaran
kepada Al-Malikah. Di luar dugaan, pelacur itu tersentuh mendengar ucapan Abid
sebentar tadi. Abid dengan pantasnya berlari keluar dan menjauhkan diri dari
Al-Malikah.
Kakinya terus berlari tanpa menoleh sikit pun ke belakang, namun
tanpa diduga Al-Malikah mengejar Abid bukan sebap nak paksa melakukan maksiat
tapi dia merayu agar Abid menikahinya. Perempuan itu menangis di hadapan Abid
sambil memegang tangan Abid. Dengan nada mengancam, Al-Malikah berkata, aku
tidak akan lepaskan tangan kau selagi kau tidak berjanji menikahiku. Namun
usaha Al-Malikah sia-sia, Abid yang masih ketakutan terus melarikan diri jauh
daripada perempuan itu. "
" Allah. . Allah. . dah tu ? "
" Keteguhan dan kekuatan iman Abid telah menawan
hati, mata dan fikiran Al-Malikah. Dirinya nekad dan mahu keluar daripada
kehinaan itu. Dia pun mencari Abid hingga ke pedalaman. Pencarian itu memakan
masa bertahun lamanya. Huh, you think kau boleh sesetia begitu ?
Mencari
bertahun lama ? Saya kenyit mata pada dia sambil membetulkan tudung yang masih
belum terurus. Tapi sayang, kerana ketakutan yang amat, Abid berlari sejauhnya
ingin bersembunyi dari pelacur itu, lalu pengsan dan menemui ajalnya. Berita
itu sampai ke pengetahuan Al-Malikah, sehingga akhirnya perempuan itu sedih dan
bertekad mahu memilki keteguhan iman yang tidak ada tolak bandingnya dengan
Abid. "
" Ya Allah, kenapa sebak sangat. . mata aku masuk
habuk banyak ni. "
Life isn't about finding yourself. Life is about creating yourself. Well said, manusia suka tuding jari kehidupan orang hari ini, but tomorrow who knows ? Menurut riwayat, Al-Malikah merupakan salah satu dalam golongan Bani Israil yang menjadi penghuni Syurga Allah. Orait, The End. I must to go now.
#FromFacebookKakHassanah