13 July, 2015

Pelacur Yang Bernama : Al - Malikah

Assalammualaikum & Hai...

" Pernah dengar tak kisah Al-Malikah ? "
Saya mengajukan soalan kepada roomate sambil mengenakan bedak di wajah sekadar pelembut pipi sahaja.

" Al-Malikah ? Who ? Artist ? "
Sambil berkerut dahi.

" Bukanlah. Al-Malikah wanita berketurunan Bani Israil dan menetap di Tunisa. Dia ni seorang pelacur. You know, bayaran untuk bersamanya satu malam tersangatlah tinggi. "
" Huh. Then ? "

" Then, kecantikannya, susuk tubuh badannya sangat terkenal hinggakan pemuda di daerahnya tergila-gilakan Al-Malikah. Hinggalah ada seorang hamba Allah namanya Abid seorang pemuda miskin yang taat dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan-NYa turut ingin mencuba menikmati kecantikan Al-Malikah. "

" Look ? Warak mana pun lelaki itu, bukannya dapat tahan dengan wanita cantik ni. Pakai jubah serban, pegang tasbih, bila lalu sana sini bukan tunduk pandangan. "
Dia membebel seolah melepaskan rasa tak puas hati.

" Dengarlah dulu, kan belum habis ni. Keinginan Abid bertemu Al-Malikah terbatas kerana mengetahui dia memerlukan duit sebanyak seratus dinar untuk membayarnya. Namun Abid bekerja sekuat hati dan sepenuh tenaga untuk mengumpulkan seratus dinar tu. Susah atau senang, Abid tak peduli, dia ingin berjumpa dengan wanita yang menjadi rebutan tu. "

" Lepastu ? Lepastu ? Aku pula geram dengar ni. Haihhh. "

" Haha. Setelah duit dikumpul, dia pun bertemu Al-Malikah. Sewaktu bertemu dengan Al-Malikah seluruh tubuh badannya tiba-tiba menggeletar, cer teka why ? "

" Main teka teki pulak. Tah. maybe sebap caiq sangat kot. "

" No. Abid terus teringat Tuhan-Nya, dan terus memohon
" Aku Takut Kepada-Mu Allah, Bagaimana aku akan dipertanggungjawabkan atas perbuatan maksiat aku nanti.? Al-Malikah terkejut. Entah kenapa ucapan Abid tadi menjadi wasilah yang membuka ruang kesedaran kepada Al-Malikah. Di luar dugaan, pelacur itu tersentuh mendengar ucapan Abid sebentar tadi. Abid dengan pantasnya berlari keluar dan menjauhkan diri dari Al-Malikah.

Kakinya terus berlari tanpa menoleh sikit pun ke belakang, namun tanpa diduga Al-Malikah mengejar Abid bukan sebap nak paksa melakukan maksiat tapi dia merayu agar Abid menikahinya. Perempuan itu menangis di hadapan Abid sambil memegang tangan Abid. Dengan nada mengancam, Al-Malikah berkata, aku tidak akan lepaskan tangan kau selagi kau tidak berjanji menikahiku. Namun usaha Al-Malikah sia-sia, Abid yang masih ketakutan terus melarikan diri jauh daripada perempuan itu. "

" Allah. . Allah. . dah tu ? "

" Keteguhan dan kekuatan iman Abid telah menawan hati, mata dan fikiran Al-Malikah. Dirinya nekad dan mahu keluar daripada kehinaan itu. Dia pun mencari Abid hingga ke pedalaman. Pencarian itu memakan masa bertahun lamanya. Huh, you think kau boleh sesetia begitu ?

Mencari bertahun lama ? Saya kenyit mata pada dia sambil membetulkan tudung yang masih belum terurus. Tapi sayang, kerana ketakutan yang amat, Abid berlari sejauhnya ingin bersembunyi dari pelacur itu, lalu pengsan dan menemui ajalnya. Berita itu sampai ke pengetahuan Al-Malikah, sehingga akhirnya perempuan itu sedih dan bertekad mahu memilki keteguhan iman yang tidak ada tolak bandingnya dengan Abid. "

" Ya Allah, kenapa sebak sangat. . mata aku masuk habuk banyak ni. "

Life isn't about finding yourself. Life is about creating yourself. Well said, manusia suka tuding jari kehidupan orang hari ini, but tomorrow who knows ? Menurut riwayat, Al-Malikah merupakan salah satu dalam golongan Bani Israil yang menjadi penghuni Syurga Allah. Orait, The End. I must to go now.

#FromFacebookKakHassanah